Liputan6.com, Jakarta – Kepala
Staf TNI Angkatan Darat
(KASD) Jenderal Maruli Simanjuntak
mengatakan ribuan amunisi
dimusnahkan di Gudang
Amunisi Daerah (Gudmurad) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat.
Penyebab kebakaran diduga
karena usia
amunisi yang
sudah lebih dari 10 tahun
dan semakin berbahaya.
Tapi kalau soal syarat keamanan barang
berbahaya, kita bersyukur
sejauh ini, meski di gudang ada sekitar
150.000 butir amunisi, tidak ada
yang mati, kata Maruli kepada wartawan, Minggu
(31/3/2024).
“Saya bilang
amunisinya beda-beda,
pengapiannya beda-beda, ada yang
elektrik, ada yang
campuran, tapi mungkin
nanti kita
akan lihat lagi,” sambungnya.
Maruli
mengatakan, di lokasi kejadian terdapat 10 gudang
serupa yang menyimpan
amunisi. Hanya saja
jarak antar gudang cukup
jauh agar tidak
menimbulkan ledakan
di gudang lain.
Ia
menambahkan, amunisi dengan perlindungan khusus harus disediakan karena peluru yang
rusak lebih
mudah rusak dibandingkan sebelumnya. Setelah itu, amunisi yang tidak terpakai akan
dimusnahkan, yakni dibuang.
\”Karena amunisi ini
kalau mau
dipakai sudah disiapkan,
buka bungkusnya. Tidak digunakan selama perjalanan. Setelah diperiksa, tidak
terlihat bagus setelah
bertahun-tahun. “Itulah yang
rencananya akan kami
hilangkan,” tutupnya.
Dibuat setelah Idul Fitri
Pejabat TNI mengatakan, rencana serah terima baru akan dilaksanakan setelah Idul Fitri setelah melalui proses yang panjang. “Harusnya keputusan akhir setelah lebaran, tapi dibuang. Proses pembuangannya lama. “Kita cek lagi, tentu tidak banyak yang dibawa pulang, selanjutnya akan kita laporkan ke Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan,” ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, Jenderal Maruli mengaku meminta agar korban tewas akibat aksi bom tersebut dimusnahkan.
BACA JUGA:Top 3 News: Prabowo Unggah Momen Buka Puasa Pertama Bersama Didit dan Titiek Soeharto
BACA JUGA:KSAD Bertemu AHY, Bahas Lahan TNI AD yang Belum Bersertifikat